Kamis, 10 Desember 2015

maaf... kami tidak sekuat ibu


Tulisan ini saya tulis sebagai penghormatan setinggi-tingginya kepada Ibu diseluruh dunia yang sudah melahirkan anak laki-laki yang kelak menjadi ayah. Saya, saat ini Ayah dari seorang putra dan seorang putri. Menjadi seorang ayah adalah sesuatu yg sudah saya bayangkan dan idamkan sebelumnya. Layaknya semua laki-laki didunia mengidamkan menjadi seorang ayah,begitupun saya. Dan pastinya ada berjuta rencana dan konsep diri ketika kelak jika menjadi seorang ayah.
Tetapi pernahkah kita membayangkan menjadi seorang ibu? Tentu saja tidak, dan saya rasa tidak perlu karena saya bukan seorang perempuan, mustahil menjadi ibu. Namun lihatlah betapa capeknya dan sakitnya menjadi Ibu. Sesekali jika belum pernah melihat gimana ngerinya proses menjadi ibu anda bisa memulai mendampingi istri sewaktu melahirkan. Nikmati prosesnya detik demi detik, dimulai dari kehamilan mudanya. Setiap pagi sang istri harus melawan mual yang sangat. Muntah yg berkepanjangan saban pagi menumpahkan isi perut yg masuk makanan saja belum tapi karena hiperemesis gravidarum yaitu sebuah kondisi yg fisiologi dimana hormon HCG yg tinggi didalam tubuh ibu hamil sehingga menyebabkan mual dan muntah,belum lagi rasa pusing yg luar biasa praktis si ibu sangat tersiksa. Tapi masyaallah,dalam kondisi demikian si ibu masih memikirkan buah hatinya didalam perut. Meskipun sangat tidak ingin makan tetapi si ibu memaksakan untuk makan dengan pola makan yg berbeda dari lazim tentunya,yaitu sedikit-sedikit tapi sering agar pertumbuhan janin tdk terganggu masalah-masalah defisiensi nutrisi yg pada saat itu penting sekali untuk pertumbuhan janin.
Kemudian bulan demi bulan beranjak,tapi beban si ibu kian memuncak. Setidaknya sampai kelahiran seorang ibu akan bertambah berat badannya16 kg dari berat badan semula. Ini adalah kondisi yg tidak mungkin tidak diterima oleh seorang ibu, untuk pertumbuhan janin yg baik setelah 12 minggu usia kehamilan ibu harus menaikan berat badannya antara 1-2 kg setiap bulannya agar janin dapat tumbuh sehat dgn berat badan nantinya ketika lahir adalah diatas 2,5 kg agar tdk terjadi BBLR (berat badan lahir rendah). Bisa dibayangkan dgn perut yg membuncit kedepan dan mengganjal diafragma seorang ibu akan tersengal-sengal saban hari, sesak sewaktu bernafas. Belum lagi masalah resiko kehamilan yg sangat pasti membahayakan keselamatan ibu. Karena si ibu harus berbagi nutrisi dgn janinnya maka resiko anemia dapat terjadi,dimana kondisi hemoglobin yg kurang, diakibat ibu mengalami kurang nutrisi karena muntah-muntah hebat selama hamil muda dan akibat perubahan edaran darah alamiah. Pada ibu dengan anemia yg serius dapat menyebabkan persalinan prematur,dan perdarahan hebat saat melahirkan, ini sangat berbahaya untuk keselamatan ibu dan bayinya. Seorang Ayah tidak perlu memikul dan merasakan apa yg dirasakan ibu selama kehamilan berlangsung. Ayah bisa berperan dengan minamal yaitu cukup mendampingi, mengingatkan jadwal kunjungan periksa kehamilan.
Setidaknya Ayah bisa mendampingi Ibu memeriksakan kehamilan 4 minggu sekali setelah pemeriksaan kehamilan pertama, kemudian setelah usia kehamilan 28 minggu ayah bisa mendampingi 2 minggu sekali. Jangan selesai sampai disitu, sebaiknya terus dampingi ibu seminggu sekali setelah usia kehamilan 36 minggu sampai melahirkan. Pemeriksaan Kehamilan usia 8-12 minggu Merupakan Kunjungan Pemeriksaan kehamilan awal. Untuk pemeriksaan awal mengenai riwayat kesehatan, dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul. Pemeriksaan Laboratorium, termasuk golongan darah dan hemoglobin (Hb), skrining infeksi menular seksual, dan tes urine. Jika tidak ingat pasti kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), maka pemeriksaan USG akan dianjurkan untuk membantu menentukan berapa usia janin. Pemeriksaan Kehamilan usia 15 sampai 20 minggu Pada periode ini akan ditawarkan untuk periksa USG antara 18 dan 20 minggu guna melihat organ-organ janin, dan mengukur pertumbuhan janin dan plasenta. Pemeriksaan Kehamilan usia 27 atau 28 minggu Pada periode ini, akan dianjurkan untuk pemeriksaan tes glukosa darah untuk menyaring ada tidaknya diabetes gestational. Hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang. Beberapa penyedia melakukan pemeriksaan panggul. Pemeriksaan Kehamilan usia 28-36 minggu Setelah 28 minggu, kunjungan prenatal terus dilakukan dan lebih sering yakni setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu. Dokter atau bidan akan terus mencatat pertumbuhan janin, mendengarkan detak jantung janin, dan akan memeriksa posisi janin. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 minggu Pada kunjungan ini, bidan atau dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Skrining tes untuk infeksi menular seksual dapat diulang pada kunjungan ini. Pemeriksaan Posisi dan ukuran janin. Jika kepala janin tidak berada di bawah, Bidan atau dokter biasanya menyarankan latihan agar janin mengubah posisinya, atau menyarankan manipulasi fisik yang disebut versi eksternal. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 sampai 40 minggu Pemantauan berat badan dan tekanan darah, dan ukuran janin, posisi, dan detak jantung janin. Dokter atau bidan mungkin juga memeriksa leher rahim untuk melihat pelebaran. Pemeriksaan Kehamilan usia 40 + minggu Apabila kehamilan melewati tanggal taksiran persalinan, dokter mungkin menawarkan pengujian “post-dates”, termasuk tes nonstress, USG, dan profil biofisik untuk selanjutnya perlu dilakukan tindakan atau sekedar observasi.
Langkah kecil ini tidak sebanding dengan apa yang disandang ibu selama kehamilan. Tapi setidaknya jika ayah selalu siaga akan memberikan support yg tidak biasa buat ibu. Ibu akan merasa siap menghadapi hari-hari kehamilannya. Sehingga sedari awal gangguan dan resiko kematian saat melahirkan bisa dideteksi secara dini dan interfensi yg dilakukan bisa mencegah ibu dari resiko yg tidak diinginkan. Resiko kematian pada ibu hamil biasanya disebabkan karena eklamsi pd kehamilan karena mengabaikan hipertensi dalam kehamilan. Disinilah hendaknya ayah memerankan perannya sebagai suami siaga.
Lalu ketika melahirkan,saya melihat dua kali istri saya harus mengiba-iba menahan sakit, saya tidak bisa menggambarkan gimana sakitnya melahirkan, tetapi saya bisa membayangkan gimana saya berdebar-debar dalam doa. Alhamdulillah istri dan putra-putri saya selamat.
Kemudian setelah melahirkan. Ibu masih berkeras untuk IMD (inisiasi menyusui dini), sakitnya sayatan bizturi setelah melahirkan dgn cara oprasi caisar rupanya tidak seberapa penting untuk dirasakan dari pada harus melewatkan momen penting yg hanya satu kali dari setiap kelahiran bayi.  
Begitu pentingnya IMD tak ayal ibu harus membuang jauh-jauh sifat dasar perempuannya yaitu manja dan lemah serta rasa capek dan sakit. Dulu saya berfikir laki-laki itu lebih kuat dari perempuan,memang kenyataannya demikian menurut saya sehingga saya memposisikan diri saya menjadi superior dan tak terbantahkan,karena saya mampu melakukan apa yg tidak bisa dilakukan istri saya. Tetapi kali ini saya harus membuang jauh-jauh anggapan itu. Maafkan kami Ibu, saya tidak sekuat ibu,berfikir memberi yg terbaik untuk putra dan putri saja saya tidak sampai kesana. Inisiasi menyusu dini ternyata besar sekali manfaatnya untuk bayi. Dimasa awal kehidupannya IMD dapat membantu melatih motorik bayi dan sebagai langkah awal membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi. Sentuhan dengan kulit saat inisiasi menyusu berlangsung mampu memberikan efek psikologis yang kuat diantara keduanya. Inisiasi dini dapat mengurangi stress pada bayi, karena terdapat kemampuan kulit ibu menyesuaikan suhunya sesuai dengan suhu yang di butuhkan bayi sehingga bayi akan tampak lebih tenang dan denyut jantungnya pun akan stabil. Kontak kulit saat proses Inisiasi Menyusu Dini membuat bakteri dari kulit ibu akan berpindah ke bayi, dengan menjilat kulit ibu maka bayi menelan bakteri sehingga menyaingi bakteri ganas dilingkungannya, sehingga bayi memiliki daya tahan tubuh lebih tinggi. Bayi mendapat kolostrum yang kaya antibody, hal ini penting untuk pertumbuhan usus bayi dan ketahanan terhadap infeksi.Inisiasi Menyusu Dini, membuat bayi lebih berhasil menyusu secara ekslusif dan lebih lama disusui. Sentuhan, isapan dan jilatan pada puting susu akan merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang penting untuk meningkatkan kontraksi rahim pascasalin, sehingga mengurangi resiko perdarahan pada ibu, merangsang hormon lain secara psikologis membuat ibu merasa tenang, relaks, mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri dan merangsang ASI.
Selamat hari ibu,maaf saya tidak mengucapkannya disetiap tanggal  22 desember. Saya akan mengucapkannya setiap hari atas ketidak mampuan  berbagi sakit dalam setiap perih yang ibu rasa. Maafkan ayah yg tidak bisa merasakan sakitnya melahirkan, capeknya menyusui dan tak menentunya emosi saat baby blues syndrom. Setidaknya ayah masih bisa menjadi ayah asi, yg dengan cinta dan kasih akan membuat Asi ibu mengalir dengan deras, ayah hanya tahu Asi yg terbaik di 1000 hari masa emas kehidupan. Semoga kita bisa membangun bangsa ini dengan melahirkan putra dan putri yang shaleh dan shalehah. Dimulai dari yg terbaik untuk yg terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar