Jumat, 11 Desember 2015

Merawat Syurga



وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Rum: 21)

Surga itu ada dan nyata,dan itu dekat banget. Maka genggamlah dengan rasa syukur karena sebenarnya Allah telah menciptakan dan menghadiahkan untuk kita nikmati.
Memahami apa itu surga,itu permasalahannya. karena setiap orang memaknai nikmatnya surga itu berbeda-beda,dan tak ayal banyak yang tidak menyadari sesungguhnya kita sudah menggenggamnya.
Keluarga,anak dan istri saja yg sebenarnya surga dikehidupan dunia,dan kelak akan membawa pada surga dikehidupan akhirat.
Allah menciptakan Surga pada tatanan yg tidak boleh dirubah, dan bila berubah sedikit saja maka berubahlah kontennya,mungkin menjadi Neraka yg sangat menyakitkan. Soal penciptaan tatanan, saya mengutip kalimatnya mas Wasugi Wawan Sugianto sahabat saya yg seorang filsuf lulusan el-azhar kairo. Dlm sebuah perbincangan yg santai beliau bilang bahwa Allah hanya menciptakan tatanan, selanjutnya dunia ini ada pada sang khalifah,yaitu manusia. Jika merubahnya dlm keserakahan maka hancurlah kelestariannya.
Sebagai suami yg adalah Khalifah untuk istri dan anak-anaknya maka rawatlah surga yg sudah diciptakan dan diperuntukan Allah dgn caraNya. Jika keluarga adalah surga,rawatlah dia dengan apa yg Rasulullah contohkan.
Kepada istri, hendaklah:
1. Biasakan berbincang-bincang di malam hari. Jika tidak pernah berbagi cerita, tidak pernah berkomunikasi, maka akan merasakan kekeringan dalam rumah tangga.
“Adalah dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika berkumpul bersama Aisyah Radhiallahu anhaa di malam hari maka Rasulullah berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar Radhiallahu anhumma” (HR Bukhari)
2. Suka dan senang membantu pekerjaan rumah tangga.
“Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anhumma pernah ditanya oleh salah seorang sahabat. "Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah bersama istri-nya?" "Dahulu Nabi biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya". tutur Aisyah Radhiallahu anhaa” (HR Bukhari)
Suami yang baik adalah lelaki yang tidak sungkan membantu istri menggarap pekerjaan rumah tangga. Sekalipun suami adalah seorang tokoh masyarakat atau professional yang memiliki kesibukan luar biasa di luar rumah. Mengerjakan pekerjaan rumah tangga bukanlah sesuatu yang merendahkan derajat suami.
3. Ungkapkan rasa cinta pada istri secara verbal.
Jangan main tebak-tebak buah manggis,jangan sampai istri bertanya-tanya dlm hati bagaimana sebenarnya perasaan suami terhadapnya, karena sungguh itu sangat menyedihkan. Para istri akan sangat bahagia jika suami mau menyatakan cinta.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bertutur: "Aku diberi rizki berupa rasa cinta kepada istriku" (HR Muslim)
4. Jangan pernah sekalipun membenci istri.
Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci  sebuah sikap (akhlak) istrinya maka ia akan ridho dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain” (HR Muslim)
5. Jangan sekal-kali memukul istri.
“Aisyah Radhiallahu anhaa pernah bertutur: Suamiku tidak pernah memukul istrinya meskipun hanya sekali” (HR Nasa'i)
6. hiburlah kesedihan istri
“Suatu saat Shafiyah safar bersama Rasulullah, saat itu adalah hari gilirannya. Dia ketinggalan (rombongan) karena untanya berjalan lambat,lalu menangis. Maka Rasulullah datang mengusapkan air mata dengan kedua tangannya kemudian berusaha membuat Shafiyah berhenti menangis” (HR Nasa'i)
Pelajaran yang diambil dari hadits ini adalah bahwa menghibur istri adalah kewajiban suami. Berusaha menghilangkan kesedihan dan kesusahan istri adalah sesuatu yang disyariatkan Allah. Suami yang baik tidak akan tahan dan tinggal diam manakala melihat istrinya menangis atau bersedih hati.

#mujahadahqalbu #merawatsurga #untukibuAksaNara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar