Jumat, 11 Desember 2015

Mengapa berhenti merokok??


Saya ayah dari dua orang putra dan putri,pastinya suami dari seorang istri. Buat saya mengerti sekali bahaya merokok, karena saya seorang praktisi kesehatan. Tetapi lantas saya tidak merokok? Oww,tidak! Saya perokok aktif dan sangat berat. Dalam sehari saya sanggup menghabiskan 5 bungkus rokok putih dgn kualitas menghisap sangat baik.
Ada beberapa alasan kenapa orang merokok, saya lebih suka membaginya dalam dua kelompok; Perokok sosialita dan perokok aktif. Pada kelompok perokok sosialita beranggapan bahwa merokok pembuka pergaulan, filosopinya adalah merokok menambah kawan. Bisa saja pada kelompok ini kualitas merokoknya tidak terlalu baik,hanya lebih mengikuti "normatif" pergaulan saja. Pada kelompok perokok aktif merokok adalah sebuah kebutuhan, sama halnya kita butuh makan dan minum,buat perokok aktif merokok itu seperti kebutuhan primer yang jika ditinggalkan akan terjadi hilang tatanan hidup,kepercayaan diri berkurang,gelisah dan mengurangi produktifitas karya dan ide. Saya ada pada kelompok perokok ini.
Merokok itu adalah sebuah sensasi euforia. Kondisi yang sulit untuk diingatkan. Karena nikotin yg ditangkap otak menyebabkan sensasi senang dari zat yang namanya dopamin. Saya sering diingatkan oleh beberapa teman yang tidak merokok untuk berhenti merokok, bahkan perusahaan rokok sendiripun sudah mengingatkan bahaya rokok pada bungkusnya. Tapi kondisinya tidak memungkinkan untuk mengikuti saran tersebut. Saya sedang dalam kondisi senang karena pengaruh sensasi dopamin yang menyebabkan terlalu cinta merokok. Pernah juga saya dimarahi aktipis pembenci rokok karena saya merokok dilobi sebuah hotel,kebetulan bukan smoke area. Apa yang terjadi, saya balik mentertawakan dan berjuang membela hak masing-masing,"merokok itu hak azasi, kalo gak suka cari saja tempat lain!". Sebuah pemahaman yang keliru, merokok itu adalah hak tapi bukan hak azasi,sepatutnya tidak mengganggu hak menghirup udara segar,karena bernafas adalah hak azasi. Yah, kondisinya memang demikian. Saya dalam kondisi yg tidak bisa diganggu siapa-siapa karena dalam keadaan senang,maka itu kesenangan pula yg bisa mengingatkan saya. Berhenti merokok itu harus dengan senang hati dan dari hati.
Setelah gagal beberapa kali berhenti merokok, akhirnya saya bisa berhenti juga.beberapa kali saya mengikuti program hipnotherapi beberapa kali juga selalu gagal. Upaya yg lain juga sering gagal. Tetapi sampai pada satu kesimpulan saya bisa berhenti merokok karena motipasi dan niat yang kuat.
Buat saya berhenti merokok itu tidak terlalu sulit, tapi bagaimana berhenti dgn senang dan nyaman, ini yang harus dicari caranya. Cara dan motivasi tiap orang akan berbeda,maka pilih cara sesuka kita menyenanginya. Jika kita berhenti dengan senang maka kita akan "istiqamah".
Setelah mendapat motivasi kuat dan niat yg mantap, saya hanya butuh dukungan dari terapis atau aktipis penggiat berhenti merokok. Ini sangat membantu menguatkan niat. Dengan mengunjungi klinik berhenti merokok, saya seperti mendeklarasikan niat baik saya kepada orang lain dan ini harus saya pertanggungjawabkan secara sosial. Lelaki sejati adalah lelaki yang mampu bertanggung jawsb secara moral atas komitmennya. Alhamdulillah saya masih punya rasa malu, malu rasanya jika saya merokok kembali. Kebetulan sang terapis adalah sahabat saya yaitu mbak Heni dan pimpinan Klinik berhenti merokoknya dipuskesmas kampung bali,kota pontianak yaitu drg. Nuzulisa.
Alhamdulillah, sudah dua bulan lebih saya tidak merokok lagi. Ini karena saya berhenti tanpa paksaan. Saya merasa berbeda sekali ketika saya masih merokok.
Ada beberapa perubahan yang saya alami setelah berhenti merokok, persis seperti beberapa sumber bacaan yang saya baca. Diantaranya adalah:
1. tekanan darah menjadi normal setelah setengah jam tdk merokok
2. Rokok dapat menyebabkan racun karbon monoksida yang terkumpul di dalam darah. Setelah sembilan jam, tubuh akan mengalami peningkatan oksigen. Kemudian tingkat penurunan gas beracun ini akan membuat oksigen kembali normal.
3. Resiko serangan jantung menurun dalam waktu 48 jam paska merokok yang terakhir. Tingkat nikotin juga akan berkurang dalam darah, sehingga bau badan akan kembali normal.
4. Setelah 3 Hari Paru-paru dan saluran pernapasa  akan mulai bersantai dan dapat menikmati lebih banyak udara. Berhenti merokok dapat membantu mendistribusikan lebih banyak oksigen ke dalam tubuh.
5. Sirkulasi darah akan meningkat dan akan terus berlanjut hanya dalam kurun waktu 10 minggu saja. Hati akan memompa lebih banyak darah ke organ tubuh lainnya. Pada fase ini rasa bosen akan mulai terobati dan seseorang dapat menjadi lebih enerjik.
Buat saya berhenti merokok sesimpel kita berniat, lalu lakukan seketika juga, selalu memotipasi diri adalah hal yg bijaksana, sesungguhnya kita mampu melakukan apa saja asal dengan senang. Komitmen adalah hal yang perlu dipelihara, maka itu utarakan kepada orang- orang terdekat untuk mengingatkan kita kembali pada niat ketika kita lupa. Jangan pernah menasihati orang yg tidak ingin berhenti merokok, karena dinasehati pada saat bersenang-senang adalah hal yang sangat menyakitkan dan membuat tidak simpatik. Jauh diatas itu semua adalah ada orang-orang yang menyayangi kita sepenuh cinta,menginginkan kita jauh lebih baik,dan kreen itu jika tidak merokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar