Rejeki iku ora iså ditiru.
Senajan pådå lakumu...,
Senajan pådå dodolan mu..
Senajan pådå nyambut gawemu
Kasil sing ditåmpå bakal bedå2.
Iså bedå nèng akèhé båndhå...,
Iså ugå ånå nèng Råså lan Ayemé ati,
Yåaa iku sing jenengé bahagia.
Kabèh iku såkå tresnané Gusti kang måhå kuwåsa
Såpå temen bakal tinemu.
Såpå wani rekåså bakal nggayuh mulyå.
Dudu akèhé, nanging berkahé kang dadèkaké cukup lan nyukupi.
Wis ginaris nèng takdiré menungså yèn åpå sing urip kuwi wis disangoni såkå sing kuwåså.
Dalan urip lan pangané wis cemepak cedhak kåyå angin sing disedhot bendinané.
Nanging kadhang menungså sulap måtå lan peteng atiné, sing adoh såkå awaké katon padhang cemlorot ngawé-awé,
Nanging sing cedhak nèng ngarepé lan dadi tanggung jawabé disiå-siå kåyå orå duwé gunå.
Rejeki iku wis cemepak såkå Gusti, ora bakal kurang anané kanggo nyukupi butuhé menungså såkå lair tekané pati.
Nanging yèn kanggo nuruti karep menungså sing ora ånå watesé, rasané kabèh cupet, nèng pikiran ruwet, lan atiné marahi bundhet.
Welingé wong tuwå, åpå sing ånå dilakoni lan åpå sing durung ånå åjå diarep-arep, semèlèhké lan yèn wis dadi duwèkmu bakal tinemu, yèn ora jatahmu, åpå maneh kok ngrebut såkå wong liyå nganggo cårå sing ålå, yå waé, iku bakal gawé uripmu lårå, rekåså lan angkårå murkå sak jeroning kaluwargå, kabeh iku bakal sirnå balik dadi sakmestiné.
Yèn umpåmå ayem iku mung biså dituku karo akèhé båndhå dahnå rekasané dadi wong sing ora duwé...
Untungé ayem isà diduwèni såpå waé sing gelem ngleremké atiné ing bab kadonyan, seneng tetulung marang liyan, lan pasrahké uripé marang Gusti kang murbeng dumadi.
Ini adalah petuah dalam syair Ronggo Warsito, seorang sufi dari tanah jawa. Syair ini mengajarkan kita tentang berfikir sederhana. Kebahagiaan hidup itu bermula dari kesederhanaan berfikir, yaitu berfikir positif. Itulah kedahsyatan khusnudzan. Yang jika diartikan syair tersebut adalah sebagai berikut:
"Rejeki itu tidak bisa ditiru. Walau sama jalanmu, walau sama jualanmu, walau sama pekerjaanmu. Hasilnya yang diterima akan berbeda satu sama lain. Bisa lain dalam banyaknya harta, bisa lain dalam rasa bahagia dan ketenteraman hati. Semua itu atas Kasih dari Tuhan yang maha kuasa. Barang siapa bersungguh-sungguh akan menemukan.
Barang siapa berani bersusah payah akan menemukan kemuliaan. Bukan banyaknya melainkan berkahnya yang menjadikan cukup dan mencukupi. Sudah digariskan oleh takdir bahwa semua yang hidup itu sudah diberi bekal oleh yang Maha Kuasa jalan hidup dan rejeki sudah tersedia, dekat... seperti udara yang kita hirup setiap harinya.
Tetapi kadang manusia silau mata dan gelap hati, yang jauh kelihatan berkilau dan menarik hati. Tetapi yang dekat didepannya dan menjadi tanggung jawabnya disia-siakan seperti tak ada guna.
Rejeki itu sudah disediakan oleh yang Maha Kuasa, tidak akan berkurang untuk mencukupi kebutuhan manusia dari lahir sampai akhir hayat. Tetapi jika menurutkan kemauan manusia yang tidak ada batasnya, membuat ruwet dihati dan pikiran.
Petuah orang tua, jalanilah apa yang ada didepan mata. Dan jangan terlalu berharap lebih untuk yang belum ada, kalau memang milikmu pasti akan kau dapat juga. Kalau bukan hak mu, apalagi sampai merebut milik orang dengan cara yang tidak baik itu akan membuat hidupmu merana, sengsara dan angkara murka.
Semua itu akan sirna kembali keasalnya. Seumpama ketenteraman itu bisa dibeli dengan harta, alangkah sengsaranya orang yang tidak punya. Untungnya, ketentraman bisa dimiliki oleh siapa saja yang tidak mengagungkan duniawi, suka menolong orang lain dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Sang pencipta".
Saya sering mengamati sahabat-sahabat saya yang saya anggap sudah mencapai kemuliaan dalam hidup. Satu persatu saya perhatikan diam-diam. Pada kesimpulannya saya beranggapan bahwa kemuliaan yg mereka raih semata-mata adalah karena mereka orang-orang yg positif. Yang selalu ber"khusnudzan" pada ketetapan Allah bahwa sebenarnya Allah tidak menciptakan manusia menjadi makhluk yang hina dimuka bumi, melainkan manusia tercipta sebagai ciptaan yang maha mulia sehingga Allah mendaulat menjadi khalifah dimuka bumi. Mengenai rezeki, Allah tidak pernah mengganjar manusia dalam kekurangan melainkan kaya dan kecukupan.
"Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan (aghna) dan memberikan kecukupan (aqna).(QS. An-Najm ayat 48)
Lantas, kenapa kita harus merumitkan hidup dengan berfikir negatif? Mengapa kita maedo kepada Allah? Merintih,memaki menyalahkan Tuhan. Allah seperti sangkaan manusia. Jika berfikir negatif, maka seperti itulah yang kita terima. Hati-hati dengan kekuatan fikiran!
Pascal, berpendapat bahwa kemuliaan manusia terletak pada pikirannya. Maka buatlah arsip memori dalam akal kita tentang yang baik-baik dengan cara berkhusnudzan. Otak manusia pada penciptaannya adalah folder kosong yang data-datanya sepenuhnya diberikan sebebas-bebasnya untuk diisi. Pikiran baik dan buruk sepenuhnya adalah hak kita, yang kemudian menjadi tolak ukur tentang kualitas diri masing-masing.
Lahirkanlah mindset yang baik. Mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali diberbagai tempat dan waktu yang diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan disetiap tempat dan waktu yang sama. Sekali lagi, "Allah seperti sangkaan hambanya".
Akal yang bekerja selalu sesuai arahan, dan sang juru kemudi adalah mindset. Maka berkhusnudzanlah, dan kedahsyatannya sudah saya lihat pada apa yang terjadi kepada beberapa sahabat saya yang inspiratif. Konkritnya terjadi pada sahabat saya, sebut saja Mawar namanya. Beliau adalah seorang sahabat yang culun, tidak punya masa depan kami melihatnya. Terlahir dari keluarga yang jauh dari berkecukupan. Tetapi dengan memiliki pola pikir yang baik, selalu berkhusnudzan bahwa sebenarnya tidak ada manusia yang kekurangan pada penciptaanNya. Beliau hanya yakin bahwa Rejeki sudah diatur, dan semua orang diberi hak yang sama yaitu bercita-cita. Dengan keyakinan dan upaya yang kuat akhirnya beliau bisa mencapai cita-citanya menjadi seorang seniman yang sukses, hidup dalam kelayakan materi dan status sosial yang cukup terpandang karena kedermawanannya. Sepertinya dia sangat menikmati kehidupannya.
Tahapan itu dia mulai dari menjadi seorang pelukis sketsa jalanan sampai memiliki galeri sendiri. Lukisannya termasuk salah satu karya yang digandrungi orang untuk dikoleksi.
Mari berhenti ngiri dengan nasib orang lain. Semua kesuksesan melalui proses yang menyakitkan dan panjang sekali perjalanannya. Tidak ada kesuksesan yang tanpa proses.
Pikiran akan mempengaruhi fisik. Seseorang yg selalu berpikir negatif akan mudah sakit. Dr. Herbert Spencer, seorang pengajar di Fakultas kedokteran Universitas Harvard memastikan teorinya bahwa "akal dan tubuh saling mempengaruhi". Dengan meminta mahasiswanya pada metode deepening, yaitu masuk pada kedalaman alam bawah sadar menguatkan sugesti. Membayangkan tentang buah jeruk yang pahit,kecut dan getir seolah-olah nyata dikunyah oleh mahasiswanya padahal tidak. Apa yang terjadi? Mahasiswa tersebut menjadi mual dan muntah seketika. Setiap kata yang dipikirkan dan diyakini sesuatu yang buruk terjadi maka terjadi respon yang buruk pula pada fisik. Hati-hati dengan fikiran!
Saya menganggap perasaan adalah bahan bakar bagi manusia. Perasaan adalah reaksi alamiah dari pikiran kita, maka kuasailah pikiran. Dengan berpikir sederhana, kembalikan pada ketetapan Allah seperti yang dinasihatkan Raden Ngabei Ronggo Watsito pada syairnya maka kita dapat mengetahui makna perasaan meneduhkan. Perasaan yang tenang hanya didapat dari berkhusnudzan.
Berpikirlah positif, rasakan dahsyatnya khusnudzan bahwa semua orang mampu mengubah dunia dalam sudut pandang masing-masing.
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan pada suatu kaum tanpa mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (al-Ra'du:11)"
Sederhana, yang harus kita ubah adalah kebiasaan berpikir negatif, maka khusnudzanlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar